Jaya Suprana Apresiasi Grup Ensambel Kecapi Suling Guru Besar Unpad – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Budayawan sekaligus pendiri Museum Rekor Indonesia (MURI) Jaya Suprana menngapresiasi kelompok ensambel kecapi suling “D’G-Bees” Universitas Padjadjaran atau kelompok kecapi suling Sunda yang seluruhnya beranggotakan guru besar Unpad. Saat ini pihaknya tengah meraitifikasi pemberian Rekor MURI kepada kelompok D’G-Bees Unpad.

“Kami dari tim MURI akan meratifikasi apakah D’G-Bees akan layak memperoleh piagam anugerah MURI sebagai satu-satunya grup guru besar pertama yang mengkhususkan diri dalam hal kecapi suling,” ujar Jaya Suprana dalam acara “Jaya Suprana Show Menampilkan Kacapi Suling D’G-Bees Unpad” yang digelar secara hybrid dari Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4 Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Kamis (5/1/2023).

Jaya Suprana mengatakan, ia terpesona atas inisiasi para guru besar Unpad yang mengabdikan diri untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Hal ini patut dicontoh generasi muda Indonesia, khususnya bagi mereka yang kerap mengagungkan kebudayaan negara lain ketimbang negara sendiri.

Untuk itu, dalam wawancara yang dilakukan dengan inisiator dan personel D’G-Bees, Jaya Suprana berinisiatif mendukung kecapi suling Sunda untuk memperoleh pengakuan dari UNESCO, PBB. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengajak secara khusus D’G-Bees untuk menampilkan pertunjukan ensembel kecapi suling di tingkat internasional.

“Karena UNESCO ini lembaga pendidikan dan kebudayaan, kalau yang mainnya para guru besar, tentu teman-teman di UNESCO Paris akan lebih terkesan. Saya secara khusus akan menjagokan D’G-Bees ini sebagai contoh suri tauladan bagaimana bangsa Indonesia berjuang melestarikan kecapi suling,” ujarnya.

Penanggung jawab grup D’G-Bees Unpad Prof. Ganjar Kurnia menjelaskan, kelompok ini didirikan sejak 2011. Prof. Ganjar yang saat itu menjabat sebagai Rektor ke-10 Unpad mendirikan kelompok ensambel kecapi suling ini sebagai wadah berkesenian para guru besar Unpad. Selain kecapi suling, kelompok D’G-Bees juga merambah pada jenis musik band.

“Tujuannya di satu sisi mengembangkan kebudayaan Sunda serta mengembangkan bakat para guru besar,” kata Prof. Ganjar.

Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad tersebut menilai, D’G-Bees merupakan satu-satunya kelompok ensambel kecapi suling di Indonesia yang seluruh personelnya merupakan guru besar. “Kalau di tempat lain mungkin ada seperti grup wayang orang atau grup karawitan, tetapi untuk kecapi suling mungkin hanya ada di Unpad saja,” imbuhnya.

Lebih lanjut Prof. Ganjar menjelaskan, D’G-Bees memainkan pertunjukan kecapi suling secara ensambel. Jika biasanya pertunjukan kecapi suling membawakan tembang atau kawih Sunda menggunakan satu atau dua instrumen kecapi, dalam D’G-Bees ada enam sampa tujuh instrumen kecapi yang dimainkan  sekaligus.

Ketua D’G-Bees Unpad Prof. Em. Ir. Tuhpawana P. Sendjaja, PhD, mengatakan, saat ini D’G-Bees beranggotakan tujuh guru besar Unpad.

Di sektor penembang (vokal) beranggotakan Prof. Em. Dr. Poniah Andayaningsih, M.S., (Guru Besar Emeritus FMIPA), Prof. Dr. Budi Nurani Ruchjana (Guru Besar FMIPA). Di sektor suling diisi oleh Prof. Em. Dr. Ir. Tarya J. Suganda, M.S. (Guru Besar Emeritus Faperta).

Di sektor Rampak Kacapi beranggotakan Prof. Tuhpawana P. Sendjaja (Guru Besar Emeritus Faperta), Prof. Dr. Ir. Imas Siti Setiasih, S.U., (Guru Besar FTIP), dan Prof. Dr. Em. Dr. Siti Aminah Abdulrachman, dr., Sp.PD, KGEH (Guru Besar Emeritus FK), Prof. Dr. Endang Sutedja, dr., Sp.KK., (FK), Prof. Dr. apt. Anas Subarnas, M.Sc., (Guru Besar Fakultas Farmasi), dan Prof. Dr. Ir. Mohamad Djali, M.S., (Guru Besar FTIP).

Petunjukan tersebut menampilkan sejumlah aransemen tembang pop Sunda, termasuk “Karatagan Ki Sunda” karya Prof. Ganjar Kurnia*

No Comments

Platform Merdeka Mengajar Dorong Peningkatan Kualitas Guru – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI tidak hanya meluncurkan platform Merdeka Belajar-Kampus Merdeka untuk memaksimalkan potensi belajar para peserta didik, tetapi juga para pendidik. Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan tahun ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi.

Demikian disampaikan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam pidato Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2022. Pidato tersebut dibacakan Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti saat menjadi Pembina Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2022 yang digelar di halaman Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (25/11/2022).

Rektor membacakan, melalui platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, hingga terkoneksi dengan rekan sesama guru di daerah lain.

Selain itu, Kemendikbudristek juga membuka kesempatan para guru mengikuti program Guru Penggerak. Program ini bertujuan menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia.

“Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas,” baca Rektor.

Saat ini, sebanyak 50.000 guru telah menjadi Guru Penggerak. Diharapkan, seluruh kepala daerah segera mengangkat Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, hingga mampu menjadi inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar.

Rektor melanjutkan, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk menyamakan arah perjalanan menuju satu tujuan bersama, yakni pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas, dan memerdekakan.

Upacara Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022 diikuti oleh sejumlah pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad. Pada upacara tersebut, bertindak sebagai pembaca Naskah UUD 1945 Dekan FH Dr. Idris, M.A., serta pembaca doa oleh Dekan Fakultas Keperawatan Prof. Kusman Ibrahim, MNS, PhD.*

No Comments